Selasa, 05 Juni 2018

7 Cara Membuahkan Mangga Di Luar Musim



Cara Membuat Tanaman Mangga Berbuah Di Luar Musim dan Berbuah Sepanjang Tahun



Harga buah mangga di pasaran akan menjadi jauh lebih murah pada saat panen raya atau saat musim berbuah, sebaliknya akan cukup mahal pada saat di luar musim berbuah. Selisihnya bisa lima kali lipat.
Karena itu, timbul usaha-usaha dari petani agar tanaman mangganya bisa berbuah di luar musim. Atau yang lebih baiknya lagi, tanaman mangga dapat berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim.
Sebelum kita membaca tentang cara membuahkan mangga di luar musim, ada baiknya kita pahami dulu apa sebabnya tanaman berbuah. 

Tanaman akan berbuah karena dua sebab :

1.Memang sudah saatnya berbuah, atau memang sudah musim berbuah. Ini terjadi pada tanaman yang normal.
2.Tanaman merasa ada ancaman akan kelangsungan hidupnya.
Berbuah adalah cara alami bagi tanaman untuk meneruskan generasinya. Dan setiap tanaman memiliki insting untuk beregenerasi, mempertahankan keturunannya guna menghindari kepunahan. Bila tanaman merasa umurnya tidak panjang lagi, ia akan berusaha untuk beregenerasi. Beranak sebelum mati. Dan insting inilah yang sering dimanfaatkan petani modern untuk membuahkan tanamannya di luar musim. Hakikatnya, kita memaksanya untuk berbuah. Itulah sebabnya, sebagian tanaman akan berbuah setelah batangnya dibacokin, diikat kawat dengan ketat, dipangkas berat atau di beri perlakuan kimia berupa zat penghambat pertumbuhan.

A.Teknik pembacokan.
Cara ini adalah cara yang paling mudah dan murah. Sering diterapkan pada tanaman yang tidak juga mau berbuah meski umurnya sudah cukup. Kulit tanaman dibacok banyak banyak di skitaran batang utama dan dahan utama pada musim kemarau. Tanaman lalu diberi pupuk P dan K dalam jumlah yang cukup. Pemberian pupuk N harus dihindarkan karena akan tetap membuat tanaman memperbanyak daun. Setelah tampak keluar bunga, barulah pupuk N diberikan.
Sebenarnya cara ini tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan kematian pada tanaman akibat kemasukan pathogen atau organisme yang membahayakan tanaman, semisal jamur dan bakteri.

B.Teknik pengikatan.
Saat tanaman sudah cukup umur tapi tidak mau berbuah, atau sudah pernah berbuah secara normal tetapi tidak mau berbuah lagi di musim berikutnya, sebagian petani mengikat ketat batang tanaman dengan kawat secara melingkar. Hal ini dilakukan pada pertengahan musim penghujan. Tanaman lalu diberi pupuk P dan K dalam jumlah yang cukup. Pada saat memasuki musim  kemarau, tanaman akan mengalami kesulitan pasokan air karena pembuluh kapiler pada kulitnya sudah tertekan.  Tanaman akan merasa hidupnya tidak lama lagi lalu berusaha untuk berbunga dan berbuah. Ikatan dilepas jika sudah tampak keluar bunga. Tanaman lalu diberi pupuk N dalam jumlah yang cukup.

C.Pemangkasan berat.
Tanaman yang sudah cukup umur, tumbuh subur banyak dahan, ranting dan banyak daunnya, apalagi pada lahan yang kebetulan banyak mengandung unsur nitrogen, terkadang lupa berbuah. Ia keranjingan bertumbuh vegetative, tapi tidak juga mau bertumbuh generative. Karena itu dapat dilakukan upaya pemangkasaan berat. Semua dahan dan ranting yang tidak perlu harus dibuang.
Bagian yang perlu dipotong antara lain adalah : tunas air, dahan atau ranting yang cacat, ranting yang terlalu rapat, ranting yang mengarah ke dalam, ranting yang mengarah ke bawah, dahan yang melebar ke luar tajuk, dan ranting yang membentuk sudut sempit. Sekira 2/3 bagian ranting dan daun dibuang. Lalu dijadikan mulsa hijau di bawah tanaman. Tanaman lalu diberi pupuk P (phosphate = TSP, SP36, RP) dan K (KCL, kieserite)  dalam jumlah cukup. Perlakuan ini bisa dilakukan kapan saja, termasuk sehabis musim panen raya. Saat sudah keluar bunga, aplikasi pupuk N diberikan.
Secara umum, jumlah pupuk yang diaplikasikan adalah masing-masing satu kilogram pupuk non subsidi. Jika memakai pupuk subsidi, maka masing-masing seberat dua kilogram. Jumlah pupuk ini berlaku kelipatan per usia lima tahun. Artinya, jika tanaman kita berumur 10 tahun, maka jumlah pupuk harus dua kali lipatnya. Jika umur lima belas tahun maka tiga kali lipatnya. Begitu seterusnya. Semakin tua dan besar tanaman, tentu membutuhkan pupuk yang semakin banyak. Patut juga diperhatikan asupan pupuk unsure mikro lainnya seperti MgO, Boron, Kl, Fe, dll. Sumber terbaik adalah pupuk organic. Menurut literature yang ada, jumlah pupuk organic perbatang tanaman adalah sebanyak 50 kg/tahun.  Selain pupuk organic, bisa juga digunakan pupuk unsure mikrobuatan pabrik  yang disemprotkan atau  dikocorkan. Misalnya pupuk  Gandasil B, Bayfolan, Nature, dll. Pemberian pupuk organic atau pupuk semprot ini bersamaan dengan aplikasi pupuk N (urea atau ZA).  



E.Tennik stressing air.
Cara ini hanya layak diterapkan pada tabulampot yang sudah cukup umur. Tanaman tidak disiram pada musim kemarau hingga daunnya mulai layu, lalu disiram. Dibiarkan kering kembali lalu disiram kembali. Begitu seterusnya hingga keluar bunga. Perlakuan pupuk sama seperti  teknik lainnya di atas. Hati-hati memakai perlakuan ini, jangan sampai tanaman menjadi terlalu kering hingga bisa mati.
Pada tanaman yang ditanam di tanah, bisa juga dilakukan stressing air dengan cara memasang tenda terpal di sekeliling daerah perakaran agar air tidak masuk ke tanah. Tapi tentu cara ini butuh modal dan upaya kerja banyak juga.

F.Menggunakan ZPT penghambat proses tumbuh vegetative.
Zat yang paling sering dipakai untuk hal ini adalah paklobutrazol. Di pasaran dijual antara lain dengan merk Patrol, Cutar dan Goldstar. Cara kerja zat ini adalah dengan merangsang tanaman untuk menghentikan pertumbuhan vegetative (tumbuh kembang akar, batang dan daun) dan merangsang pertumbuhan generative (berbuah). Terkadang teknik ini dipadukan dengan teknik stressing atau pengikatan. Paklobutrazol diketahui cukup mumpuni untuk membuat tanaman mangga berbuah di luar musim. 

Cara pakainya ada dua.
Cara pertama, larutkan 13 cc paklobutrazol murni ke dalam 5 liter air, buat parit keliling tanaman dengan jarak 125 cm dari batang utama sedalam 15 cm. Larutan lalu disiramkan di sekeliling parit itu. Parit lalu ditutup kembali seluruhnya dengan tanah galian tadi. Aplikasikan pupuk P dan K di sekeliling bawah tajuk pohon. Tajuk adalah bentuk terluar bagian atas pohon.
Cara kedua adalah dengan membor batang tanaman di ketinggian 75 cm dari atas tanah. Ukuran mata bor diameter 6 mm, sedalam 10 cm, mengarah ke bawah. Perhitungkan agar bagian inti batang tidak terkena mata bor. Jadi mengebornya agak menyamping sedikit. Buat lubang kedua di ketinggian 100 cm. Suntikkan paklobutrazol ke dalam lubang masing-masing 5 cc. Tutup lubang dengan kayu bulat kecil pendek hingga rata dengan batang, lalu tutup permukaan lubang tadi dengan menggunakan dempul kayu yang mudah dibeli di toko bangunan. Pemupukan tetap sama seperti teknik lainnya.

Setelah masa panen, tanaman dipangkas gundul guna menghilangkan efek penghentian pertumbuhan atau efek brokoli. Jika tunas yang tumbuh masih kerdil dan mengeriput, maka lakukan pemangkasan lagi. 

Penggunaan paklobutrazol sudah dilarang diaplikasikan ke tanaman konsumsi, di Amerika dan Eropa,  karena diduga dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan kanker. Namun, penelitian medic yang cukup akan hal ini memang belum ada. Akan halnya di Asia dan Afrika larangan ini belum ada. Dan paklo masih dijual bebas.

G.Menggunakan booster.
Booster adalah sejenis pupuk mikro. Diaplikasikan dengan cara disemprotkan ke daun tanaman pada pagi hari saat cuaca cerah. Bisa juga dikocorkan ke sekitar perakaran. Di pasaran ada merk Nongfeng mangga, Nutri mango, Flori mango, Gandasil B, Nature, Bio Booster, dll. Cara pakai, waktu aplikasi  dan dosis tentu bisa dilihat di kemasan masing-masing produk.  

Demikianlah beberapa cara membuahkan mangga di luar musim kami rangkumkan. Semoga bermanfaat.  
.


= Blog ini  disusun untuk menghormati Artati Bingge,S.P. 
  
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar