(Tulisan berikut akan banyak menyebut merk-merk. Penulis
tidak berafiliasi dengan perusahaan pemilik merk-merk itu).
Mangga (mangifera indica) adalah tanaman yang sudah umum
ditanam orang di Indonesia. Mangga juga adalah salah satu tanaman yang paling
banyak ditanam orang di pekarangan rumah sebagai pohon peneduh yang cukup produktif. Karena, selain pohon ini mudah dibudidayakan, buahnya juga disukai oleh banyak orang.
Buah mangga baik untuk dikonsumsi karena banyak mengandung
vitamin C dan vitamin A. Daging buah mangga yang berwarna kuning kemerahan itu
juga mengandung cukup banyak vitamin B6, vitamin K dan vitamin E. Selain
vitamin, kandungan lain buah mangga adalah beberapa jenis mineral dan elektrolit,
selain kandungan serat tentunya. Tercatat ada unsur potassium, tembaga,
magnesium, selenium, ferrum, kalsium, mangan dan unsur fosfor. Daftar panjang tadi masih terus bertambah
karena arilus mangga juga diketahui mengandung beta karoten, alfa karoten, beta
cryptoxanthin, lutein zaexanthin dan likopen. Bahkan masih ada berbagai unsur
polifenol, yang kali ini terdapat pada daun mangga, semisal mangiferin,
xanthonoid dan asam galat.
Karena
sederet panjang kandungan unsur yang terdapat di dalam buah dan daun mangga
tadi, kiranya cukuplah alasan bagi kita untuk mulai memberikan perhatian yang
lebih kepada tanaman yang mungkin semula dianggap biasa-biasa saja ini.
Membudidayakan
mangga juga memberikan nilai ekonomi yang sangat baik, asalkan dilakukan dengan
serius dan sesuai standar budidaya yang baik. Mulai dari persiapan bibit hingga
pasca panen dilakukan dengan apik hingga dihasilkan buah mangga berkelas tinggi
dengan harga yang cukup menguntungkan petaninya.
Untuk
membudidayakan mangga dengan baik, bisa kita simak paparan berikut ini, yang
penulis susun berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi.
Mula-mula
tentu kita harus menyiapkan bibit mangga yang baik. Bibit ini bisa dibeli,
namun bisa juga dibuat sendiri. Untuk membuat bibit mangga, maka
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Persiapan
batang bawah.
Mula-mula
tanamlah biji mangga di dalam polibag ukuran 18x23 cm. Sebaiknya pakai polibag yang
grade AD, jangan yang grade ST. Polibag grade ST terbuat dari bahan recycle,
mutunya rendah, biasanya tidak tahan hingga 10 bulan. Tanaman ini nanti akan
kita pakai sebagai batang bawah bagi bibit mangga. Varietas yang baik untuk
dijadikan batang bawah bibit mangga adalah mangga kampung atau mangga biasa.
Karena mangga jenis ini memiliki akar yang bagus dan lebih tahan terhadap
berbagai hama dan penyakit yang biasa menyerang perakaran dan pangkal batang. Pilihlah
biji yang cukup tua dan sehat. Ukurannya sedang, batok bijinya keras dan tidak
berlubang.
Posisi tanam
biji keadaan tidur, dan kedalaman biji 2 cm di bawah permukaan tanah. Media
tanam berupa campuran tanah subur dan pupuk kompos atau pupuk kandang yang
telah difermentasi dengan perbandingan 2:1. Jika kesulitan mendapatkan kedua
jenis pembenah tanah itu, bisa menggunakan pupuk organik merk Petroganik
keluaran Petrokimia Gresik, Harganya cukup murah, sekitar 700 rupiah
perkilogram. Susun polibag di tempat yang tidak terlalu panas dan siram setiap sore.
Aplikasikan fungisida jika bibit terserang bercak daun akibat jamur dan/atau insektisida
jika ada serangan hama penggerek daun. Pemupukan dengan sesendok teh NPK saat
pertama tanam dan kemudian setiap satu bulan.
Satu biji
mangga biasanya menumbuhkan beberapa tunas. Potonglah tunas-tunas yang kecil
dan kurang sehat, tinggalkan satu saja tunas yang terbaik. Pada umur tiga
bulan, saat batang bibit mangga sudah sebesar pinsil, maka sudah dapat kita
lakukan penyambungan atau grafting dengan jenis mangga yang kita inginkan.
Untuk membangun kebun produksi, penulis menganjurkan varietas kiojay dan harum
manis. Kedua varian ini memiliki beberapa kelebihan dibanding varian lain,
misalnya lebih tahan hama penyakit, lebih toleran terhadap cuaca, dapat ditanam
di dataran rendah sampai dataran tinggi, rajin berbuah, ukuran buahnya
besar-besar, tekstur daging buahnya baik, serat buahnya halus, bijinya kempes, rasanya
enak, aromanya bagus, pasarnya luas, dan dapat dipanen dalam keadaan mengkal;
lalu setelah beberapa hari akan matang sempurna. Beberapa jenis mangga bila
dipanen dalam keadaan mengkal, tidak dapat menjadi matang sempurna setelah
diperam atau diperjalanan, hingga harus dipanen dalam keadaan sudah matang. Akibatnya
buah mangga tidak bisa diangkut jauh, hingga pasarnya menjadi terbatas.
Contohnya adalah mangga jenis si buah raksasa, mahathir.
Mangga Mahathir
Mangga Mahathir
Cara
grafting mangga.
Entres
(bahan sambung) yang dipakai berasal dari pohon yang sudah berumur 10 tahun
atau lebih, produksinya bagus dan sehat. Entres berupa ujung ranting pohon
mangga yang tidak terlalu tua dan tidak pula terlalu muda. Besarnya sebaiknya
setara dengan besarnya calon batang bawah. Usahakan agar saat diambil, tidak
terdapat daun atau pucuk yang muda atau tunas sedang maristem. Potonglah entres
sepanjang sekira 25 cm menggunakan gunting dahan yang tajam, di pagi hari
sebelum matahari bersinar panas. Buang daunnya hingga tersisa 4 helai pada
bagian ujung. Masukkan entres ke dalam wadah yang kedap udara. Pekerjaan
menyambung bibit harus dilakukan di tempat yang benar-benar teduh. Siram dengan
air terlebih dahulu media tanam dalam polibag bibit untuk batang bawah hingga
cukup lembab. Potonglah batang bawah secara mendatar dengan pisau cutter tajam
yang masih baru. Sisakan 4 atau 6 helai daun di bagian bawah. Belah dua dengan
adil ujung batang bawah sedalam sekira 2,5 cm. Lalu keratlah pangkal entres
dengan pola miring di dua sisinya, hingga membentuk kampak Pengeratan akan
lebih mudah jika menggunakan alas atau landasan. Jangan menyentuh dengan tangan
bagian luka atau bilah sayat . Usahakan pengeratan tidak berulang-ulang. Keratan
miring entres tadi lalu dimasukkan/disisipkan ke dalam belahan ujung batang
bawah secara pas. Kemudian balut pertemuan luka itu dengan tali plastic yang
sudah dibelah dua dan dilebarkan. Kekuatan ikatan sedang saja. Seluruh luka
harus terbalut dengan baik dan entres posisinya harus tepat, tidak miring atau
terangkat. Lalu susunlah ke dalam sungkup plastik yang sudah dipersiapkan. Tutuplah
sungkup plastik hingga kedap udara luar. Ingat, keberhasilan penyambungan
tergantung pada kecepatan pengerjaan dan ratanya pengeratan bidang entres. Tentunya skill akan terasah seiring
pengalaman.
Sungkup
dibuka setiap empat hari di pagi hari
untuk penyiraman. Sungkup lalu ditutup kembali segera sesudahnya. Sungkup yang
baik akan berkeringat banyak, titik-titik air menempel di bagian dalam plastik sungkup.
Sungkup juga harus berada di tempat yang teduh. Suhu optimal di dalam sungkup
adalah 20-25 derajat Celcius. Setiap delapan hari, baiknya bibit disemprot
dengan larutan pupuk cair dengan konsentrasi 0,2 persen. Penulis menggunakan
pupuk semprot merk Bayfolan dan Gandasil A.
Setelah 21
hari, bibit hasil kopulasi (menyambung, mengenten) sudah bisa diajari
berkenalan dengan dunia luar. Pintu sungkup dibuka sebagian kecil. Tiga hari
kemudian pintu sungkup dibuka makin lebar. Begitu seterusnya secara bertahap hingga
seluruh sungkup dibuka. Kemudian bibit mulai dibiasakan terkena panas matahari
secara berangsur. Menurut pengalaman penulis, tingkat keberhasilan penyambungan
mangga berkisar 85 persen.
Tujuh
bulan setelah keluar dari sungkup, bibit sudah dapat ditanam ke lapangan.
Pilihlah bibit yang pertumbuhannya terlihat bagus dan bentuk tajuknya seimbang.
Bibit yang kerdil dan sakit sebaiknya dibuang saja.
Penanaman
ke lapangan.
Jenis
tanah yang baik untuk penanaman mangga adalah tanah humus, tanah sedikit
berpasir dengan kandungan pasir tidak lebih dari 20 persen, tanah kuning hingga tanah merah. Derajat keasaman
(PH) ideal antara 6 hingga 7. Jika tanah PH nya 5, maka aplikasikan 3 ton
dolomite per hektar lahan. Ketinggian optimal lahan untuk mangga cukup bervariasi dari 5 mdpl hingga 1.300 mdpl. Cahaya
matahari sebaiknya lebih dari 80 persen atau minimal 8 jam perhari. Suhu udara
antara 20 hingga 30 derajat Celcius.
Jika lahan
luasnya kurang dari satu hektar, maka jarak tanam adalah 5x5 meter. Jika lahan
luasnya lebih dari satu hektar, maka jarak tanam dibuat 6x6 meter dengan sistim
segitiga sama sisi atau susun mata lima. Resiko menanam dengan jarak lebih
rapat adalah proses pemangkasan yang lebih sering. Tanaman mangga yang berasal
dari bibit sambungan, tajuknya tidak
akan setinggi dan selebar tanaman mangga yang bibitnya berasal dari biji.
Tanamlah
bibit mangga di awal atau di tengah musim penghujan. Kecuali bila petaninya mampu
melakukan penyiraman. Atau bila lahan petani berada di daerah yang ada turun
hujan sepanjang tahun, seperti di daerah penulis di Kabupaten Batubara, Sumatera
Utara; maka penanaman dapat dilakukan kapan saja.
Buatlah
lubang ukuran 30x30x30 cm jika tanah teksturnya gembur, dan ukuran 50x50x50 cm
jika tanah bertekstur padat keras. Biarkan
lubang selama 4 hari. Lalu campur 2/3 tanah galian dengan 5 kg pukan fermentasi
atau kompos atau Petroganik. Juga 400 gram dolomite dan 150 gram NPK Yarra atau
Cap Tawon atau Mutiara. Jika menggunakan pupuk NPK Phonska, maka beratnya sebanyak
300 gram. Masukkan adonan media tanam ke dalam lubang. Biarkan seminggu.
Sebaiknya ada hujan dalam seminggu itu. Jika di musim kemarau, maka siramlah
secukupnya media tanam dalam lubang tadi di awal waktu.
Kemudian
tanamlah bibit dengan posisi tegak berdiri. Buka polibag pembungkusnya. Kedalaman
tanam sebatas level tanah isi polibag. Ketinggian tanah dalam lubang lebih
rendah 5 cm dari tanah sekelilingnya, hingga terbentuk lembah tangkapan air.
Lembah tangkapan air ini sangat bermanfaat agar pupuk selanjutnya tidak hanyut.
Juga saat dilakukan penyiraman, air siraman tidak melebar ke mana-mana. Padatkan
tanah agar tanaman tidak tumbang.
Pemupukan.
Pemupukan
selanjutnya dengan NPK 1 kg/batang/tahun dibagi menjadi 4 kali aplikasi, yakni
menjadi 250 gram per 3 bulan. Pupuk ditabur di bawah tajuk daun di dalam lembah
tangkapan air. Sangat baik jika diberikan juga pupuk organik tambahan sebanyak 6
kg/batang/tahun. Aplikasi 3 kg di awal musim hujan dan 3 kg lagi di akhir musim hujan. Pupuk organik ditumpuk di
daerah perakaran, jangan ditabur. Aplikasi pupuk di atas berlaku sampai tanaman mulai berbuah,
biasanya pada umur 2 tahun sejak tanam. Lakukan penyisipan segera pada tanaman
yang mati atau kerdil dan yang penyakitan. Penyiraman dilakukan jika tanah menjadi
terlalu kering.
Topping,
pembentukan tajuk.
Jika batang
tanaman sampai ketinggian 130 cm belum juga bercabang, maka lakukan topping
atau pemotongan pucuk batangnya, berjarak 10 cm dari pucuk. Ini akan merangsang
percabangan. Pelihara 3 cabang yang baik dan berlawanan arah, agar terbentuk
keseimbangan tajuk.
Buah
pertama mangga sebaiknya dibuang, dirempel saat
masih putik, sisakan 2 atau 3 buah saja. Ini akan memicu perkembangan
pohon. Buah awal yang dibiarkan saja akan menghambat pertumbuhan pohon selanjutnya.
Penyiangan
gulma dilakukan jika rumput terlalu banyak. Lebih baik lagi jika tanah ditutup
dengan tanaman leguminosa sejenis kacangan arachis pintoii. Arachis pintoii
dapat membantu mengendalikan serangan hama, karena serangga yang meminum madu
bunganya biasanya menjadi mandul.
Aplikasi
pupuk setelah masuk masa berbuah adalah 2 kali lipat dosis pupuk masa
pertumbuhan awal. Gali parit melingkar sedalam 15 cm, selebar cangkul di bawah
batas luar tajuk. Pupuk kimia dan organik
diaplikasikan ke dalam parit ini.
Pada umur
10 tahun ke atas, maka dosis pemupukan menjadi 3 kali lipat dosis pemupukan awal.
Hama dan
penyakit.
Menurut
pengalaman penulis, merawat tanaman mangga ini tidaklah sulit. Serangan yang
kadang muncul adalah kumbang penggerek batang, belalang penggerek daun dan hama
kutu putih yang dapat diatasi dengan insektisida kimia maupun biologis. Khusus
untuk kutu putih alias kutu kebul, sebaiknya larutan insektisida dicampur
dengan 30 gram deterjen untuk ukuran satu tanki semprot gendong kapasitas 15
liter. Deterjen akan membantu melarutkan lapisan lilin yang melindungi tubuh
sang kutu. Jangan lupa tambahkan juga perekat dengan dosis 2 cc perliter air.
Perekat banyak dijual di toko pertanian.
Berikut
daftar merk insektisida kimia pengendali kutu kebul, dan umumnya hama lainnya :
Actara
25WG, Akruss 350FS, Alika, Alimo, Agita 10WG, Cruiser 350FS, Flytox 1P,
Optigard 0,01RB, Pandawa 60WP, TKO 300SC, dan Virtako 40WG. Dosis lihat kemasan
masing-masing formulasi.
Untuk membuat
insektisida biologinya, tumbuk 1 kg akar tuba alias akar jenuh, 1 kg daun mimba
atau daun mindi, 1 kg daun/buah kecubung dan 200 gram tembakau. Larutkan ke
dalam 75 liter air, siap untuk disemprotkan. Menurut pengalaman, aplikasi insektisida
biologi ini harus lebih sering ketimbang aplikasi insektisida kimia. Tetapi
memang insektisida biologi lebih ramah lingkungan karena lebih mudah terurai
dan sifat racunnya tidak sistemik. Penyemprotan sebaiknya dilakukan di pagi
hari saat cuaca cerah.
Serangan
penyakit akibat jamur pernah dilaporkan, tetapi penulis belum pernah mengalami.
Jika ada, tentu dapat dikendalikan dengan aplikasi fungisida kimia mau pun
fungisida biologis. Saat ini sudah banyak dijual fungisida alami berupa spora
jamur apatogen dari jenis Trichoderma dan Gliocladium. Fungisida jenis ini baik
diaplikasikan sebagai pencegah, artinya penerapannya dilakukan sejak awal.
Pemangkasan
lanjutan.
Pada umur
lima tahun, pemangkasan lanjutan dilakukan. Ranting dan dahan yang terlalu
lebat dibuang sebagian, terutama tunas air dan ranting yang mengarah ke dalam.
Ranting dan daun yang terlalu banyak akan membuat pohon menjadi lembab hingga
rentan terserang hama dan penyakit. Selain itu, tanaman mangga akan sedikit
buahnya jika jumlah daun terlalu banyak. Pemangkasan umumnya dilakukan setahun
sekali di awal musim penghujan, pada saat pohon tidak sedang berbunga atau
berbuah, tentunya. Dedaunan hasil pangkasan ditaruh di bawah pohon dan akan
menjadi pupuk hijau.
Panen.
Tanaman
mangga jenis harum manis termasuk jenis mangga yang rajin berbuah. Terkadang
setahun bisa 3 kali, dengan buah berjenjang. Jika buah yang terbentuk dirasa
terlalu banyak, maka lakukan pengurangan buah saat masih sebesar bola pingpong.
Buanglah buah yang kecil, rusak/cacat, bentuknya tidak baik dan yang sakit.
Buah yang terlalu banyak pada usia dewasa memang tidak mengapa, tetapi ukuran
buah akan menjadi kecil-kecil hingga harganya akan lebih murah. Di pasar
berlaku hukum, makin besar buah mangga maka akan makin bagus harganya.
Buah
mangga menjadi cukup tua untuk dipanen setelah berumur 4-5 bulan sejak bunganya
mekar, tergantung varietas dan suhu udara. Di musim kemarau buah mangga relatif
lebih cepat menua. Tanda buah yang sudah tua adalah bentuknya sudah berisi sempurna,
pangkal buahnya sudah mulai menguning dan membentuk bukit kecil, serta bila
diketuk/disentil suaranya sudah tidak nyaring lagi. Memang dibutuhkan pengalaman
untuk menentukan tingkat ketuaan buah mangga ini. Buah dipanen dengan
menggunakan galah berjaring. Usahakan agar buah tidak jatuh ke tanah, karena
buah yang pecah akan cepat membusuk.
Seorang teman penulis yang memiliki sebatang pohon mangga harum manis berumur 27 tahun, yang tumbuh di dekat dapur rumahnya di daerah Belawan menuturkan, bahwa beliau mendapatkan uang antara dua sampai tiga juta rupiah setiap tahunnya dari hasil menjual buah mangganya yang hanya sebatang itu. Satu kilogram dibeli pengepul seharga rp.12.000.-
Mangga Harum Manis
Mangga Khiojay
Seorang teman penulis yang memiliki sebatang pohon mangga harum manis berumur 27 tahun, yang tumbuh di dekat dapur rumahnya di daerah Belawan menuturkan, bahwa beliau mendapatkan uang antara dua sampai tiga juta rupiah setiap tahunnya dari hasil menjual buah mangganya yang hanya sebatang itu. Satu kilogram dibeli pengepul seharga rp.12.000.-
Mangga Harum Manis
Mangga Khiojay
Di negara yang
pertaniannya sudah maju, buah mangga yang baru dipetik langsung dicuci dengan
air hangat. Getah mangga yang menempel di kulitnya dapat membuat penampilan
mangga menjadi kurang kinclong, akibatnya harga menjadi turun. Mangga yang
sudah dicuci lalu dikering anginkan lalu disortir sesuai kelasnya, kemudian
dibungkus dengan pembungkus khusus satu persatu. Dengan demikian, mutu buah
mangga dapat terjaga dengan baik.
Di pasar lokal,
harga buah mangga sangatlah tergantung musim. Pada musim panen raya, harga buah
multi manfaat ini bisa cukup murah. Sedangkan jika di luar musim panen raya,
harganya menjadi lumayan mahal untuk ukuran kantong orang awam. Karena itu baik
juga jika petani dapat mengatur kapan waktu panen, hingga bisa panen di luar
musim. Dengan panen di luar musim, maka
pundi-pundi uang petani mangga akan bisa lebih subur lagi.
Untuk
membahas hal itu, penulis akan menyajikan tekniknya dalam artikel tersendiri.
Insya Allah Ta’ala.
Salam tani Indonesia!
Muhammad Isnaini, hp/wa 081370008997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar